Kelahiran Putri Pertama Kami di RSI. Malahayati

6 02 2013
rsi_malahayati

RSI. Malahayati by. dodi_leuser

Mengenal Rumah Sakit Islam (RSI) Malahayati

laksamana_malahayati by. dodi leuser

laksamana_malahayati by. jakartajive.blogspot.com

Malahayati adalah salah satu nama tokoh pejuang di kerajaan Aceh yang pernah melanglang buana di laut lepas bernama Laksamana Malahayati, Malahayati adalah laksamana perempuan pertama didunia. Melalui Yayasan Aceh Sepakat dan Yayasan Kerukunan Aceh maka didirikanlah Rumah Sakit Islam Malahayati sebagai Rumah Sakit Islam pertama di Sumatera Utara yang dibangun di Jalan Diponegoro No. 4 Medan-Sumatera Utara.

Diantara gedung-gedung permanen yang tinggi di kota Medan, tepatnya di Jalan Diponegoro No. 4 ada sebuah komplek dengan bangunan yang kokoh dan indah. Rumah sakit Islam ini berdiri sejak tahun 1973 yang digagas oleh Prof. dr. H. Buchari Kasim, Sp.BP (penggagas) dan kawan-kawan.

Mengingat di kota Medan belum ada rumah sakit yang berlabelkan Islam, maka atas permohonan dari Yayasan Aceh Sepakat dengan menghubungi tokoh-tokoh kesehatan seperti dr. Manggasa Siregar, Inspektur Kesehatan (IKES) Sumatera Utara, pada waktu itu menyambut positif dan sangat mendukung niat mulia ini. dr. Manggasa Siregar mengeluhkan belum adanya rumah sakit yang bernuansakan Islam di Sumatera Utara bahkan rumah sakit yang beliau resmikan adalah rumah sakit yang membawa misi agama lain. Maka mendirikan rumah sakit Islam yang diajukan kepada beliau membangkitkan kembali obsesi yang terpendam.

Kerja keras pikiran dan tenaga, gotong royong, dan swadaya masyarakat akhirnya membuahkan hasil, hanya setengah tahun dari berdirinya Yayasan, pada tanggal 14 Agustus 1975 bertepatan dengan Tahun Baru Hijriah 1 Muharam 1395 H, rumah sakit idaman ini diresmikan oleh Gubernur Provinsi Sumatera Utara, H. Marah Halim Harahap dengan nama Rumah Sakit Islam Malahayati.

Demikian dahulu pengenalan dan sejarah berdirinya Rumah Sakit Islam (RSI) Malahayati sebagai rumah sakit bernuansakan Islam pertama di Medan.

Persalinan dan Operasi Caesar

RSI. Malahayati by. dodi leuser

Ruang Assura 4_RSI. Malahayati by. dodi leuser

Setelah beberapa hari terjadi rembesan air ketuban yang tampak disaat Danian (istri) buang air kecil dan tampak lebih kontras disaat pagi hari yang keluar berupa lendir dan bercak-bercak merah yang sudah terjadi sejak 3 hari belakangan. Sebelumnya pada hari Sabtu sore tanggal  2 Februari 2013, sebenarnya ibu mertua saya sudah merencanakan untuk membawa ke rumah sakit, namun ditunda karena alasan saya masih di Kutacane. Setelah dihubungi istri via handphone, tepat pada pukul 16.00 Wib saya langsung berangkat ke Medan naik travel BTN, tiba di Medan pukul 01.30 Wib tengah malam.

Minggu 3 Februari 2013 Danian masuk ke RSI. Malahayati. Ia masuk ke ruang UGD, kemudian diperiksa, layaknya penanganan pasien disaat masuk ke ruang Emergency / UGD. Sementara saya dan keluarga mempersiapkan adminitrasi untuk proses persalinan.

Tanpa proses panjang kami memilih kamar Assura 4, kemudian  Danian masuk ke ruang persalinan pada pukul 14.00 Wib, dan inilah awal proses persalinan istri saya, dengan rencana awal ingin melahirkan secara normal. Penangananan pasien dilakukan dengan ekstra, sehingga membuat Danian betah dan kerasan diruangan tersebut, di ruang persalinan tersebut sudah ada satu orang pasien yang hendak melahirkan.

azni_sukma_areta by. dodi leuser

aznii_sukma_areta by. dodi leuser

Waktu berlalu sejak dari Minggu siang, malam dan sampai ke Senin belum menunjukkan pertanda yang baik untuk persalinan secara normal, dalam istilah kebidanan masih buka pintu 1, sedangkan yang harus dilalui sibayi untuk mencapai ke dunia harus menempuh 10 pintu. Inilah suatu hal yang menjadi permasalahan untuk sulitnya melahirkan secara normal. Akhirnya tidak ada jalan lain, dr. Rachma memutuskan untuk dilakukan Operasi Caesar (Sektio Caesaria). Atas pertimbangan air ketuban yang dikhawatirkan akan habis dan sangat membahayakan untuk bayi, maka saya, istri dan keluarga setuju untuk dilakukan persalinan secara Caesar. Pukul 15.45 wib operasi mulai dilakukan yang ditangani oleh dr. Rachma. Selepas adjan Ashar (pukul 16.05 Wib) terdengar suara tangisan bayi dari dalam ruangan bedah, dan ternyata itu adalah suara anak bayi perempuan, dan kemudian dibawa keruang bayi untuk dibersihkan oleh perawat, kemudian saya pun melakukan Kamat kepada anak kami, mengumandangkan Kalamullah, dan pertama kalinya Ia mendengarkan Kamat Adjan didunia oleh Papanya.

Kelahiran Putri Pertama Kami

azni_sukma_areta by. dodi leuser

aznii_sukma_areta by. dodi leuser

Bayi kecil yang lahir pada hari Senin 4 Februari 2013 pukul 16.05 Wib, dengan berat 3,7 Kg dan panjang 49 Cm, alhamdulillah lahir dengan sehat wal afiat. Bayi perempuan yang lahir secara Caesar di Rumah Sakit Islam Malahayati ini diberi nama AZNII SUKMA ARETA, artinya “Gadis Cantik dan Bijaksana”, kalau dipisah-pisah dapat diartikan Aznii berarti Cantik, Indah diambil dari bahasa Chechnya, sedangkan Sukma diambil dari bagian nama papanya, dan Areta berarti gadis yang bijak diambil dari bahasa Yunani.

Puji dan syukur tak hentinya kami ucapkan dan sanjungkan kepada Allah SWT yang telah mengabulkan do’a dan harapan kami dan Ia telah memberkahi kami seorang anak perempuan yang cantik dan bersih. Kami sebagai orangtuanya berharap dan berkeinginan kelak jika Ia telah dewasa dapat menjadi anak yang sholeha, turut, patuh, dan menjadi kebanggaan orangtua. Melalui pendidikan sekolah dan mengaji yang kelak akan engkau tempuh jika sudah besar, engkau dapat berguna bagi orang banyak, dan berguna bagi agama, bangsa dan daerah. Dan kelak jika kami telah tiada, engkaulah yang akan mendo’akan kami. Dan jangan pernah melupakan jatidirimu sebagai orang Suku Alas Aceh Tenggara, jagalah tradisi dan budaya yang ada di Alas.

Untuk ibunya Danian, terimakasih banyak ya Ma, dengan penuh pengorbanan jiwa maupun ragamu engkau perjuangkan untuk melahirkan putri kita. Perjuangan yang tidak dapat terbalaskan, pengorbanan seorang ibu yang tidak pernah mengharap balasan, ikhlas karena Allah ta’ala. Kedepan masih banyak perjuangan dan penuh kesabaran untuk mendidik putri kita, kesabaran seorang Ibu dalam mengasuh dan mendidik anak yang kita cintai.

Danian mama Aznii by. dodi leuser

Danian mama Aznii by. dodi leuser

Ucapan terimakasih juga ingin saya sampaikan kepada Ibu, Bapak yang di Kutacane, Ibu, Bapak yang di Medan moga kelak dapat mendidik cucunya menjadi anak yang baik dan sholeha. Terimakasih juga saya ucapkan buat Om Lukman dan Mama Fauzan, buat adik-adik saya, serta seluruh keluarga, kerabat, sahabat di Medan dan di Kutacane.

Refrensi dan Sumber:

Hasballah Thaib, H.M. Prof. Dr. MA, “33 Tahun Yayasan RSI. Malahayati dan Cita-cita Pendirinya” CV. Abdi Utama, Medan, 2006.

http://jakartajive.blogspot.com_malahayati